AHLAN WA SAHLAN

Selasa, 17 Juni 2014

Asmaul Husna



A.  Penegrtian Asmaul Husna
Etimologi Asmaa'ul husna berasal dari kata اسماء  jamak dari اسم  yang artinya nama-nama sedangkan الحسنى  artinya yang baik atau yang indah. Terminologi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah   yang baik lagi indah. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta segala isinya.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh  dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang sedikitpun bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak mungkin sampai pada segala sesuatu yang menyangkut hak Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya. Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah ketetapan dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ..." karena tiada satupun yang dapat disetarakan dengan Allah.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadis tentang Asmaul Husna:
a.    (Al-Quran, Surat Thaa-Haa: 8) 
b.    (Al-Quran.Surah Al Israa ': 110)
c.    Dari Abu Huraira R.A.: Nabi saw. bersabda: "Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil [esa] dan Dia menyukai [jumlah] yang ganjil." - Sahih Bukhari
d.   Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu 100 dikurangi 1 (satu) barang siapa menghafalkannya akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu witir (tidak genap). Dia menyukai witir itu (HR. Baihaqi)"



B. Menguraikan 10 Asmaul Husna
Menurut bahasa, asma’ul husna berarti nama-nama yang baik, sedangkan menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya. Di dalam al-Qur’an nama-nama yang baik dijelaskan pada Qs. Al-A’raf/7: 180 sebagai berikut :

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-A’raf/7: 180)
Nama-nama indah (Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut hitungan ulama Sunni, dapat dirangkai secara kronologis begitu indah ibarat seuntai tasbih. Dimulai dengan lafadz al-jalalah, Allah, dengan angka 0 (nol), yang di anggap angka kesempurnaan, disusul dengan al-Rahman, al-Rahim dan seterusnya sampai angka ke 99, al-Sabur. Dan kembali lagi ke angka nol, Allah (al-jalalah), atau kembali lagi ke pembatas besar dalam untaian tasbih, symbol angka nol berupa cyrcle, bermula dan berakhir pada stu titik, atau menurut istilah Al-Qur’an: Inna li Allah wa inna ilaihi raji’un,(kita berasal dari tuhan dan akan kembali kepada-Nya).
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Asmaul Husna Allah SWT berjumlah 99 nama. Sebagian dari Asmaul Husna tersebut termasuk kedalam sifat wajib Allah, yakni sifat-sifat dan  pasti dimiliki Allah SWT. Mengenai jumlah Asmaul Husna Rasulullah SAW bersabda; Artinya:” Sesunnguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa menghafalkannya dengan meyakini akan kebenarannya maka ia masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak genap dan senang sekali sesuatu yang ganjil. (HR. Ibnu Majah).
Kembali lagi ke pembahasan awal, yakni menguraikan sifat Allah dalam Asmaul Husna (Al Adil, Al Ghaffar, Al Hakim, Al Malik, Al Hasib, Al Mutakabbir, Al Latif, Al ‘Adhim, Al Haq, Al Ghannyy).
1.    Al Adil artinya Allah Maha Adil
Yang dimaksud dengan al ‘Adil adalah bahwa Allah adalah Tuhan yang mengadili terhadap segenap makhukNya yang idup dialam ini. Allah yang telah menciptakan semua makhluk juga telah menyediakan semua keperluan hidup mereka, baik yang bersifat meterial, yaitu segala sesuatu yang diperlukan fisik maupun yang bersifat spiritual, yaitu yang diperlukan untuk memenuhu kebutuhan rohani manusia, jin, dan malaikat. Dengan demikian, Allah sama sekali tidak menyianyiakan dan tidak dzalim trhadap segenap makhlukNya. Firman Allah :

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. An Nahl:90)

2.    Al Ghaffar artinya Allah Yang Maha Pengampun
Yang dimaksud Al Ghaffar yaitu bahwa Allah itu maha pengampun dosa dosa yang diperbuat oleh hamba hambaNya. Allah yang telah menciptakan manusia, tentu sangat mengetahui tentang keadaan dan sifat sifat manusia. Manusia adalah makhluk yang dhaif (lemah), sering alpa dan keliru, khususnya pada manusia yang kureng beriman. Oleh karena itu, mereka diperkenankan dan bahkan disuruh untuk selalau meminta ampun kepada Allah setiap kali menyadari kealpaan dan kekeliruannya. Allah mengampuni dosa dosa hambaNya selama mereka benar benar bertaubat dan tidak mengulangi atau berbuat kesalahan lagi.
Firman Allah :

Artinya: “Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Shaad:66)

3.    Al Hakim Artinay Allah Yang Maha Bijaksana
Yang dimaksud dengan Al Hakim adalah bahwa Allah itu maha bujaksana dalam keseluruhan keputusan, penciptaan dan pemeliharaan kehidupan seluruh makhluk Allah di alam raya.seluruh makhluk Allah yang jumlahnya tidak mungkin dihitung oleh kekuatan manusia telah diciptakan sesuai dengan  kebijakan Allah. Perjalanan hidup setiap makhluk juga diatur sedemikian rupa berdasarkan kebijaksanaan Allah. Firman Allah :
 
Artinya: “dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”. (QS. Az Zuhruf : 84)

4.    Al Malik Artinya Allah Yang Maha Menguasai Atau Yang Merajai
Yang dimaksud dengan Al Malik adalah bahwa Allah itu raja, pemilik, atau penguasa dialam kehidupan yang fana dan dialam kehidupan yang kekal dan abadi dalam pengertian yang hakiki ( pengertian yang sesungguhnya). Allah SWT. Maha merajai seluruh alam, baik alam syahdah (nyata) maupun alam ghaib (abstrak) segala apa yang ada dialam harus tunduk kepada kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Firman allah :

Artinya: “Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia”. (QS. Al Mu’minun : 116)


1.    Al Hasib Artinya Allah Yang Maha Menghitung
Maksudnya bahwa Allah senantiasa memperhitungkan segala sesuatu yang dilakukan makhlukNya, baik dialam ghaib maupun dialam nyata karena Allah SWT. Adalah pengawas yang amat jeli dan tidak ada sedikitpun yang lepas dari perhitunganNya.
Oleh karena itu manusia akan melihat dan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya setelah ada neraca perhitungan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Firman Allah :
   Artinya : "apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa), Sesungguhnya Allah  memperhitungankan segala sesuatu.( QS. An Nisa : 86)       

6.    Al Mutakabbir Artinya Allah Yang Maha Memiliki Kebesaran
Almutakabbir berarti bahwa Allah adalah tuhan yang maha memiliki segala kebesran diatas segala yang ada dialam jagat raya. Dengan segala kebesran tersebut, Allah berhak sepenuhnya menyandang kekuasaan secara mutlak. Al Mutakabbir juga mengandung makna yang memiliki kesombongan atau takabur.                               
Firman Allah :

Artinya : “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”. ( QS. Al Hasyr : 23).

7.    Al Latif Artinya Allah Yang Maha Lembut
Allah adalah zat yang berhak menyandang sifat Al Latif. Al Ghozali mengatakan bahwa yang berhak menyandang sifat ini adalah yang mengetahui rincian kemaslahatan seluk beluk rahasianya, yang kecil dan yang halus, kemudian menempuh jalan untuk menyampaikannya kepada yang berhak secara lemah lembut, bukan kekerasan. Hal ini tentu tidak dijangkau kecuali oleh Allah SWT. Firman Allah :
 
Artinya : “Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa”.

8.    Al Azim artinya Allah Yang Maha Agung
Al Azim berarti bahwa Allah adalah tuhan yang memiliki segala keagungan. Allah maha agung karena mata tidak akan memandang Nya dan akal tidak dapat menjangkau hakikat wujud Nya. Kata ‘maha agung’ yang menjadi sifat Allah ada yang berdiri sendiri dan ada juga yang dirangkai dengan kata ‘maha tinggi’ seperti dalam ayat berikut :
 
Artinya : ....”dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”.
Biasanya, makna ‘ketinggian’ adalah sesuatu yang mengandung makna kejelasan. Akan tetapi sebaliknya, keagungan seringkali mengandung ketidak jelasan akibat ketidak mampuan akal menjangkaunya.

9.    Al Haq Artinya Allah Yang Maha Benar
Kata Haq maknanya berkisar pada ‘kemantapan sesuatu’ dan ‘kebenarannya’. Setidaknya ada 227 kali kata Haq berulang disebut dalam Al Qur’an dengan arti yang berbeda beda. Allah SWT. Bersifat Haq karena Dia tidak mengalami perubahan sedikitpun. Firman Allah :

Artinya : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”. (QS. Fussilat : 53).

10.    Al Ghanny artinya allah Maha Kaya
Al Ghanny mengandung makna ‘kecukupan’. Allah bersifat Al Ghanny berarti bahwa Allah adalah Tuhan yang memiliki segalanya sehingga Ia MahaKaya dan tidak membutuhkan apapun. Firman Allah :

Artinya : “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. ( QS. Al Farhiir : 15).
Manusi yang meneladani sifat ini hendaknya tidak hanya hidup didunia hanya untuk mengejar kekayaan materi semata, tetapi menuntut agar dirinya mampu untuk berdiri sendiri dan tidak selalu mengharapkan bantuan dari orang lain.

C.    Prilaku orang beriman terhadap asmaul husna


1)   Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang.
2)   Berusaha menjadi mukmin yang bertaqwa.
3)   Memelihara kesucian diri.
4)   Menjaga keselamatan diri dan orang lain.
5)   Menjadi orang yang terpercaya dan dapat memberikan rasa aman terhadap sesama.

6)   Berlaku adil
Mengimani sifat Allah al adlu ( yang maha adil) berusaha bersikapadil menghindari prilaku dzalim. Adil terhadap Allah, dirinya, keluarga, sesame manusia, semama makhluk allah, dan meninggalkan prilaku dzalim
7)   Berperilaku bijaksana.
Mengimani sifat Allah al hakim (maha bijaksana) senantiasa bersikap bijaksana, orang bijak biasa berpikir tajam, wawasan luas , cermat dan teliti sehingga terhindat dari prilaku yang merugikan.
8)   Menjadi pemimpin yang baik.
Mengimani sifat Allah al maliik (maha merajai) menjadikan sifat pribadi sehingga menjadi pemimpin yang bersifat:
Ø Ihlas danmengharap ridla dari Allah.
Ø Berperilaku terpuji, menberi manfaat dirinya dan orang banyak.
Ø Selalu berusaha menjadi yang paling bermanfaat bagi orang banyak.
Dan masih banyak lagi....








2 komentar:

  1. thank you friend atas infonya....

    BalasHapus
  2. Casino Slots - Games - JamBase
    JamBase offers you a variety of casino slots and some of 제주도 출장마사지 the most sought-after, modern-day slots. Play 양산 출장안마 JamBase 대전광역 출장샵 slots online with 여주 출장안마 your family, friends, and more. 이천 출장마사지

    BalasHapus