A.
Penegrtian
Asmaul Husna
Etimologi Asmaa'ul husna berasal dari kata اسماء jamak dari اسم yang artinya
nama-nama sedangkan الحسنى artinya yang baik
atau yang indah. Terminologi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah
yang baik lagi indah. Nama-nama
Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam
kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta
beserta segala isinya.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas
dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada yang
mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat
tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak
boleh dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah,
yaitu tidak ada ruang sedikitpun bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak
mungkin sampai pada segala sesuatu yang menyangkut hak Allah seperti dalam
masalah nama-nama-Nya. Para ulama berpendapat
bahwa kebenaran adalah ketetapan dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini,
umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ..." karena tiada
satupun yang dapat disetarakan dengan Allah.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadis
tentang Asmaul Husna:
a.
(Al-Quran, Surat Thaa-Haa: 8)
b.
(Al-Quran.Surah Al Israa ': 110)
c.
Dari Abu Huraira R.A.: Nabi saw. bersabda: "Allah itu memiliki
sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya,
maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil [esa] dan Dia menyukai
[jumlah] yang ganjil." - Sahih Bukhari
d.
“Sesungguhnya Allah mempunyai 99
nama yaitu 100 dikurangi 1 (satu) barang siapa menghafalkannya akan masuk
surga. Sesungguhnya Allah itu witir (tidak genap). Dia menyukai witir itu (HR.
Baihaqi)"
B. Menguraikan 10 Asmaul Husna
Menurut bahasa, asma’ul husna
berarti nama-nama yang baik, sedangkan menurut istilah berarti nama-nama baik
yang dimiliki Allah sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya. Di dalam
al-Qur’an nama-nama yang baik dijelaskan pada Qs. Al-A’raf/7: 180 sebagai
berikut :
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna,
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya.
Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
(Qs. Al-A’raf/7: 180)
Nama-nama indah (Asmaul
Husna) yang berjumlah 99 menurut hitungan ulama Sunni, dapat
dirangkai secara kronologis begitu indah ibarat seuntai tasbih. Dimulai dengan
lafadz al-jalalah, Allah, dengan angka 0 (nol), yang di anggap angka
kesempurnaan, disusul dengan al-Rahman, al-Rahim dan seterusnya
sampai angka ke 99, al-Sabur. Dan kembali lagi ke angka
nol, Allah (al-jalalah), atau kembali lagi ke
pembatas besar dalam untaian tasbih, symbol angka nol berupa cyrcle,
bermula dan berakhir pada stu titik, atau menurut istilah Al-Qur’an: Inna li
Allah wa inna ilaihi raji’un,(kita berasal dari tuhan dan akan
kembali kepada-Nya).
Seperti yang telah disebutkan di
atas bahwa Asmaul Husna Allah SWT berjumlah 99 nama. Sebagian dari Asmaul Husna
tersebut termasuk kedalam sifat wajib Allah, yakni sifat-sifat dan pasti
dimiliki Allah SWT. Mengenai jumlah Asmaul Husna Rasulullah SAW bersabda; Artinya:”
Sesunnguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama, seratus kurang
satu. Barang siapa menghafalkannya dengan meyakini akan kebenarannya maka ia
masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak genap dan senang sekali
sesuatu yang ganjil. (HR. Ibnu Majah).
Kembali lagi ke pembahasan awal,
yakni menguraikan sifat Allah dalam Asmaul Husna (Al Adil, Al Ghaffar, Al Hakim,
Al Malik, Al Hasib, Al Mutakabbir, Al Latif, Al ‘Adhim, Al Haq, Al Ghannyy).
1.
Al Adil artinya
Allah Maha Adil
Yang dimaksud dengan al ‘Adil adalah bahwa Allah adalah Tuhan yang
mengadili terhadap segenap makhukNya yang idup dialam ini. Allah yang telah
menciptakan semua makhluk juga telah menyediakan semua keperluan hidup mereka,
baik yang bersifat meterial, yaitu segala sesuatu yang diperlukan fisik maupun
yang bersifat spiritual, yaitu yang diperlukan untuk memenuhu kebutuhan rohani
manusia, jin, dan malaikat. Dengan demikian, Allah sama sekali tidak
menyianyiakan dan tidak dzalim trhadap segenap makhlukNya. Firman Allah :
Artinya: “Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. An
Nahl:90)
2.
Al Ghaffar
artinya Allah Yang Maha Pengampun
Yang dimaksud Al Ghaffar yaitu bahwa Allah itu maha pengampun dosa
dosa yang diperbuat oleh hamba hambaNya. Allah yang telah menciptakan manusia,
tentu sangat mengetahui tentang keadaan dan sifat sifat manusia. Manusia adalah
makhluk yang dhaif (lemah), sering alpa dan keliru, khususnya pada manusia yang
kureng beriman. Oleh karena itu, mereka diperkenankan dan bahkan disuruh untuk
selalau meminta ampun kepada Allah setiap kali menyadari kealpaan dan
kekeliruannya. Allah mengampuni dosa dosa hambaNya selama mereka benar benar
bertaubat dan tidak mengulangi atau berbuat kesalahan lagi.
Firman Allah :
Artinya: “Tuhan
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”. (QS. Shaad:66)
3.
Al Hakim
Artinay Allah Yang Maha Bijaksana
Yang dimaksud dengan Al Hakim adalah bahwa Allah itu maha bujaksana
dalam keseluruhan keputusan, penciptaan dan pemeliharaan kehidupan seluruh
makhluk Allah di alam raya.seluruh makhluk Allah yang jumlahnya tidak mungkin
dihitung oleh kekuatan manusia telah diciptakan sesuai dengan kebijakan Allah. Perjalanan hidup setiap
makhluk juga diatur sedemikian rupa berdasarkan kebijaksanaan Allah. Firman
Allah :
Artinya: “dan
Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan
Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”. (QS. Az Zuhruf : 84)
4.
Al Malik
Artinya Allah Yang Maha Menguasai Atau Yang Merajai
Yang dimaksud dengan Al Malik adalah bahwa Allah itu raja, pemilik,
atau penguasa dialam kehidupan yang fana dan dialam kehidupan yang kekal dan
abadi dalam pengertian yang hakiki ( pengertian yang sesungguhnya). Allah SWT.
Maha merajai seluruh alam, baik alam syahdah (nyata) maupun alam ghaib
(abstrak) segala apa yang ada dialam harus tunduk kepada kehendak dan kekuasaan
Allah SWT. Firman allah :
Artinya: “Maka
Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan
(yang mempunyai) 'Arsy yang mulia”. (QS. Al Mu’minun : 116)
1.
Al Hasib
Artinya Allah Yang Maha Menghitung
Maksudnya bahwa Allah senantiasa memperhitungkan segala sesuatu
yang dilakukan makhlukNya, baik dialam ghaib maupun dialam nyata karena Allah
SWT. Adalah pengawas yang amat jeli dan tidak ada sedikitpun yang lepas dari
perhitunganNya.
Oleh karena itu manusia akan melihat dan mempertanggungjawabkan segala
amal perbuatannya setelah ada neraca perhitungan dari yang terkecil sampai yang
terbesar. Firman Allah :
Artinya : "apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari
padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa), Sesungguhnya
Allah memperhitungankan segala sesuatu.(
QS. An Nisa : 86)
6.
Al Mutakabbir
Artinya Allah Yang Maha Memiliki Kebesaran
Almutakabbir berarti bahwa Allah adalah tuhan yang maha memiliki
segala kebesran diatas segala yang ada dialam jagat raya. Dengan segala
kebesran tersebut, Allah berhak sepenuhnya menyandang kekuasaan secara mutlak.
Al Mutakabbir juga mengandung makna yang memiliki kesombongan atau
takabur.
Firman Allah :
Artinya :
“Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha
Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha
perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan”. ( QS. Al Hasyr : 23).
7.
Al Latif
Artinya Allah Yang Maha Lembut
Allah adalah zat yang berhak menyandang sifat Al Latif. Al Ghozali
mengatakan bahwa yang berhak menyandang sifat ini adalah yang mengetahui
rincian kemaslahatan seluk beluk rahasianya, yang kecil dan yang halus,
kemudian menempuh jalan untuk menyampaikannya kepada yang berhak secara lemah
lembut, bukan kekerasan. Hal ini tentu tidak dijangkau kecuali oleh Allah SWT.
Firman Allah :
Artinya :
“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di
kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa”.
8.
Al Azim artinya
Allah Yang Maha Agung
Al Azim berarti bahwa Allah adalah tuhan yang memiliki segala
keagungan. Allah maha agung karena mata tidak akan memandang Nya dan akal tidak
dapat menjangkau hakikat wujud Nya. Kata ‘maha agung’ yang menjadi sifat Allah
ada yang berdiri sendiri dan ada juga yang dirangkai dengan kata ‘maha tinggi’
seperti dalam ayat berikut :
Artinya :
....”dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”.
Biasanya, makna ‘ketinggian’ adalah sesuatu yang mengandung makna
kejelasan. Akan tetapi sebaliknya, keagungan seringkali mengandung ketidak
jelasan akibat ketidak mampuan akal menjangkaunya.
9.
Al Haq Artinya
Allah Yang Maha Benar
Kata Haq maknanya berkisar pada ‘kemantapan sesuatu’ dan
‘kebenarannya’. Setidaknya ada 227 kali kata Haq berulang disebut dalam Al
Qur’an dengan arti yang berbeda beda. Allah SWT. Bersifat Haq karena Dia tidak
mengalami perubahan sedikitpun. Firman Allah :
Artinya : “Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi
atas segala sesuatu?”. (QS. Fussilat : 53).
10.
Al Ghanny
artinya allah Maha Kaya
Al Ghanny mengandung makna ‘kecukupan’. Allah bersifat Al Ghanny
berarti bahwa Allah adalah Tuhan yang memiliki segalanya sehingga Ia MahaKaya
dan tidak membutuhkan apapun. Firman Allah :
Artinya : “Hai
manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. ( QS. Al Farhiir : 15).
Manusi yang meneladani sifat ini hendaknya tidak hanya hidup
didunia hanya untuk mengejar kekayaan materi semata, tetapi menuntut agar
dirinya mampu untuk berdiri sendiri dan tidak selalu mengharapkan bantuan dari
orang lain.
C. Prilaku orang beriman terhadap asmaul husna
1)
Berusaha selalu
berbuat baik dan berkasih sayang.
2)
Berusaha menjadi
mukmin yang bertaqwa.
3)
Memelihara
kesucian diri.
4)
Menjaga
keselamatan diri dan orang lain.
5)
Menjadi orang
yang terpercaya dan dapat memberikan rasa aman terhadap sesama.
6)
Berlaku adil
Mengimani sifat Allah al adlu ( yang maha adil) berusaha
bersikapadil menghindari prilaku dzalim. Adil terhadap Allah, dirinya,
keluarga, sesame manusia, semama makhluk allah, dan meninggalkan prilaku dzalim
7)
Berperilaku
bijaksana.
Mengimani sifat Allah al hakim (maha bijaksana) senantiasa
bersikap bijaksana, orang bijak biasa berpikir tajam, wawasan luas , cermat dan
teliti sehingga terhindat dari prilaku yang merugikan.
8)
Menjadi
pemimpin yang baik.
Mengimani sifat Allah al maliik (maha merajai) menjadikan
sifat pribadi sehingga menjadi pemimpin yang bersifat:
Ø Ihlas danmengharap ridla dari Allah.
Ø Berperilaku terpuji, menberi manfaat dirinya dan orang banyak.
Ø Selalu berusaha menjadi yang paling bermanfaat bagi orang banyak.
Dan masih
banyak lagi....
thank you friend atas infonya....
BalasHapusCasino Slots - Games - JamBase
BalasHapusJamBase offers you a variety of casino slots and some of 제주도 출장마사지 the most sought-after, modern-day slots. Play 양산 출장안마 JamBase 대전광역 출장샵 slots online with 여주 출장안마 your family, friends, and more. 이천 출장마사지